Minggu, 15 Maret 2015

LDM - Long Distance Menyiksa

Setiba di negeri kanguru, seketika kehidupan gue mulai berubah, tinggal serumah dengan keluarga kaka gue yang pertama, oiaaa... gue lahir sebagai anak laki-laki yang paling bungsu, dengan 3 kakak perempuan dan kakak yang paling muda memiliki perbedaan umur yang cukup jauh sama gue, 
kakak gue yang pertama namanya khetsia, tapi gue biasa panggil mami, katanya sih udah lama gue manggil mami, karena perbedaan usia kami yang cukup jauh sekitar 16 tahun, memebuat gue merasa dia sama aja kaya nyokap gue, dia orangnya ga neko-neko ga pernah marah, ngomongnya asik, gue-elu. dia yanng ngajarin gue untuk ga peduli sama omongan orang dari kecil, ga perduli omongan orang, dia ga akan pernah tau siapa kita. so be yourself.

dia adalah seorang tangguh yang ga pernah cape buat kerja, dia salah satu idola gue, selain suaranya yang ga jauh sama whitney houston (ini serius!!!!) , dia orang yang ga pernah nyerah sama apapun yang ada di depannya, itu yang bikin dia yang jadi seorang single mom bisa mendapatkan jalan terbaik, bertemu seorang duda bule, yang juga sayang sama keluara gue kaya keluarga sendiri, kakak ipar gue ini cukup tua, gue lupa jarak umurnya ama mami, tapi dia sosok yang sama kaya mami, patrick namanya, seorang berdarah irlandia, yang bener-bener kisah nyata from hero to zero, dia lahir di keluarga yang ayahnya keras, keluar dari rumahnya umur 11 tahun, melanjutkan hidupnya di jalanan, menjadi seorang labour(kuli bangunan), dengan bakat yang luarbiasa namanya mulai banyak di dengar orang, hingga akhirnya pada usia muda pindah ke australia, menjadi seorang kontraktor yang cukup di segani di australia, menjadi kontraktor besar yang menangani banyak rumah di sydney, khususnya daerah point piper ( kawasan mewah sydney) , kaya pondok indahnya gitu kira-kira. dia ga pernah sekolah tapi pengalamannya memang berbicara banyak.

seminggu pertama di sydney gue masih pengenalan lah, dengan modal bahasa inggris yang masih newbie, gue mencoba berbaur sebisanya, saat itu gue masih belum punya nomor sydney, maka sementara gue melupakan kehidupan gue di tangerang, dan fokus sama kehidupan di sydney, yang banyak mengajarkan gue untuk lebih disiplin, kehidupan kakak ipar gue yang serba ada mengajarkan gue bukan untuk manja, tapi untuk bisa struggling, berusaha seperti dia berusaha dulu, dan bisa sampai seperti sekarang ini. saking gue banyak belajar gue sampai lupa, ada seseorang yang menantikan gue untuk mengabarinya, sampai setelah seminggu baru gue kabari dia melalui DM , direct message di twitter, gue kabari dia kalo gue sudah tiba, dan baru sempet ngabarin, hebatnya seketika itu juga dia membalas pesan gue, dengan sedikit bete, dia agak sedikit marah sama gue yang terlalu lama ngabarinnya, tapi kami tetep jalanin hubungan itu walaupun gue tau dia memang sudah mulai tidak nyaman dengan pacaran jarak jauh kaya gini, belum lagi perbedaan waktu 4 jam yang membuat saat gue berangkat pagi buat kerja dia masih tidur, saat dia pulang sekolah gue udah tertidur, karena kebetulan waktu itu dia sekolah siang pulang jam 6 sore, yang artinya pukul 22.00 di sydney, sedangkan jam 8 pun biasanya gue udah tidur, karena gue di tuntut untuk menghargai waktu istirahat yang di kasih , jarang banget megang handphone karena terlalu cape, walaupun ada beberapa mobil pada garasi kakak ipar gue,dan walaupun gue kerja sama kakak ipar gue, gue lebih milih pergi ke tempat kerja naik bus, jam 04.50 pagi  pertama naik bus ke central station, naik kereta dari central station jam 06.00 turun di edgecliff, lalu kembali naik bus ke pointpiper. kira-kira gitu kegiatan gue sehari-hari, makanya saat ada kesempatan untuk istirahat bener-bener gue pergunakan dengan maksimal.
hari terus berlalu hubungan kayanya semakin renggang, semakin kerasa beberapa perubahan terjadi, makin cuek, makin sama-sama sibuk, makin biasa aja, entah itu perasaan gue doang atau dia juga ngerasain hal yang sama, kita yang ga pernah berantem , perlahan mulai sering meributkan hal-hal sepele, makin sering saling cemburu, mungkin memang kami takut kehilangan orang yang kami sayangi saat itu, namun memang usia kami yang masih sama-sama muda yang membuat kita masih labil, masih gampang terbawa emosi, hingga akhirnya di suatu malam, bermula dari kesalah gue yang cemburu sama dia yang selalu pulang di anter seorang cowo , seorang cowo yang selalu di sebut namanya ketika gue masih jauh di tanah rantau, hal itu bikin gue kalap waktu itu, berbekal hape gue telpon dia malam itu, kalo ga salah udah sekitar jam 22.00, saat itu kita bener-bener labil saling menyalahkan satu sama lain, emosi naik, adrenalin terbakar, akhirnya keluar kalimat dari mulut gue, emang ini murni kesalahan gue ngomong  "yauda dari pada gini terus mendingan kita putus aja"
dan dia ngeiyain dengan santai seakan ga pernah terjadi apa-apa di antara kita, mungkin itu patah hati gue yang cukup dalem,karena itu tanggal 9 agustus kalo ga salah, tepapt satu hari setelah satu tahun kita bersama, gue nangis sampe banjir kayanya, walaupun gue sangar, dan serem tapi gue rentan patah hati, akhirnya gue nangis dan kaya ga sanggup untuk jalanin hidup lagi, mulai males kerja, mulai males ngapa-ngapain , gue inget tiap tiap hari pasti denger 3 lagu wajib yang harus gue dengerin tiap hari :

1. she ain't you - chris brown
2. it will rain - bruno mars
3. heaven knows - rick price

kalo lo pada ga percaya silahkan puter lagu ini dan resapi kata-kata yang tersirat di dalamnya, kalo ga kuat segera hubungi dokter terdekat.

patah hati memang bikin orang berubah, karena legal drinking age di australia adalah 18 tahun, jadi waktu itu gue uda boleh minum, hal itu juga yang bikin gue tiap pulang kerja mampir, ke liquorland. tempat beli minuman gitu, biasanya gue pulang kerja mampir buat beli, magners apple cider, atau VB , karena kebanyakan minuman-minuman lain uda tersedia di kulkas kakak ipar gue, serta satu lemari full minuman, yang biasanya adalah irish whiskey kesukaan dia.
kehidupan gue jadi berputar 180 derajat, sampai akhirnya gue tersentak, kakak gue tau gue putus dan dia bahagia, dia bilang "baguslah, kehidupan lu ga di batasi untuk ketemu 1 orang, lu bakal ketemu banyak orang yang berbeda yang bakal juga ngasih pelajaran yang berbeda, lagi pula, kalian bakal ketemu lagi kalo kalian meant to be each other"
kata-kata ini yang bikin gue kembali berjuang untuk bisa menerima segala kenangan yang kita buat bersama sebagai salah satu cerita yang tertulis dalam buku kehidupan gue.

jangan pernah takut untuk patah hati, kalo dari patah hati kita belajar suatu hal yang mungkin bisa bikin diri kita makin berkembang, kesulitan itu kaya jalanan puncak, berliku-liku, tapi bikin kita hati-hati dan lebih aware sama jalan yang di samping kita, pelan-pelan menanjaki tikungan terjal tapi sambil melihat pemandangan indah berlalu, yang berlalu adalah kenangannya, yang cuma bisa kita inget, dan jangan sampe bikin kita lebih sakit lagi, jalan berliku cenderung bikin kita lebih hati-hati lebih nyaman, di banding jalan lurus tanpa hambatan yang cuma bisa bikin kita ngantuk, dan bosen jalaninnya. jadi masalah akan harus tetep kita nikmati dengan santai, dengan harapan suatu pembelajaran baru akan mengupgrade diri kita menjadi manusia yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar