Rabu, 01 April 2015

Problematika 2015




Buat gue yang lagi menjalani bulan-bulan awal di 2015, agak sedikit bosen juga memang sama hal ini, tapi karena gue bingung maun nulis apa dan gue masih belum paham kenapa di kepala gue muncul tentang tema ini terus, mungkin karena temen-temen gue yang emang lagi cerita soal hal ini terus juga sama gue dan lagi-lagi , again-again pembahasannya tentang oraang yang mencintai tanpa pamrih 'katanya'

kali ini adalah seorang pria berbadan sedikit buntal , bertangan tidak kekar dan ber perut yang melengkung sempurna dengan sudut 160 derajat, dengan rambut masa kininya slicked back katanya sih, dengan warna coklat muda ke merah-merahan seperti warna bata yang menempel pada kaki para kuli bangunan, dan kulit eksotis yang sebagian terkelupas akibat panas matahari, yang buakan iya dapat dari tanning atau berjemur di pinggir pantai kuta, tapi karena panas-panasan ngejar layangan walaupun layangannya jatuh ke tangan orang lain, kasian layangan putus aja ga bisa dia kejar, apalagi wanita yang lagi dia kejar saat ini. ga mungkin bisa dia kejar karena dia ga punya keberanian untuk bersaing sama pengejar-pengejar lainnya, mungkin dia juga takut kalo yang dia kejar nyangkut di atas genteng dan dia ga bawa tongkat, atau pas lagi berusaha lari tiba-tiba  asam uratnya menyiksa sendi-sendi pergelangan kakinya sampe-sampe dia tersungkur jatuh dan tak bisa bangkit lagi, trus tenggelam dalam lautan luka dalam. trus tersesat dan tak tau arah jalan pulang.
begitu kira-kira pandangannya. sebut saja namanya james

orang yang james sayang ga jauh, malah deket banget udah kaya sodara katanya, orang yang james kenal bukan orang yang ga berani dia ajak kenalan, bukan orang yang cuma dia kagumi, tapi orang yang dia kenal baik, orang yang katanya ngasih banyak semangat hidup buat james, orang yang ngasih banyak masukan buat dia yang rada bengal, katanya sih mereka sering chat , walaupun jarang di bales atau kadang balesnya lama, tapi james tetep ngecek hape setiap saat, berharap orang yang di tunggunya akan bales, atau akan nyariin dia, bahkan katanya kalo mereka chat intensif dia bakalan seneng sampe jantungnya berdebar kencang lalu , aliran darah mengalir deras, keringat dingin, mata berkedip-kedip, trus serangan jantung trus mati, trus dia bangun dan tersadar kalo mereka ga pernah chat seintensif itu karena orang yang james harapkan selama ini sibuk dengan urusannya.

"tau apa yang lebih sakit dari patah hati?" kata james. "apaan?" tanya gue.
"kangen sama orang yang bukan siapa-siapa kita, kangen sama orang yang belum tentu kangen sama kita, kangen sama senyumnya, kangen sama tatapanya, kangen sama becandaan dia, tapi gue ga bisa bilang semua hal itu ke dia, kasian ya? iya."
dia ngomong sendiri, dia jawab sendiri, susah juga ngomong sama orang jatuh cinta, dunia milik dia sendiri.
dia ngomong seakan bumi akan hancur, seakan bakal ada badai yang akan menghancurkan seluruh jagat raya,  seakan akan ada hujan coklat di ladang gandum dan puffffff!!! jadilah coco crunch

gue sempet nanya ke james, kenapa dia ga omongin aja atau coba deketin dengan lebih intensif, atau seengganya kasih kode-kode yang mengarah ke perasaannya sama cewe ini, tapi dia ga mau cerita lebih lanjut, mungkin aja ada batas dan jarak pemisah antara mereka, entah apa yang bikin james ga berani buat deketin cewe ini tapi yang pasti dia ga mau ngasih alasannya, dan artinya dia bukan minta pendapat dari gue tapi cuma pengen cerita yang bikin gue cuma mikirin masalah dia dengan seribu tanda tanya besar di kepala gue, apa alasan dia ga mau lebih frontal di depan cewe ini 
jadi gue cuma bisa ceritain sampe sini tentang dia yang tidak mau di sebutkan namanya bukan Lord Voldemort tapi dia hanya seorang james.