Rabu, 18 Maret 2015

Bangsa Yang Lemah

Indonesia

Indonesia memang lemah, kenapa gue bisa bilang begini, karena mereka menilai segala sesuatunya pake apa yang mereka lihat, mereka melihat segala sesuatu yang berbau-bau kebaratan sebagai sesuatu yang agung, hal ini kayanya udah biasa terjadi bagi kita bangsa indonesia asli, keturunan murni pribumi, yang lahir di ibu pertiwi, 
pokoknya beruntung kalo kalian lahir half-blood , tanpa di sadari pola pikir ini makin terbentuk, pola pikir ini makin terlihat nyata,

Ini berlaku juga di kehidupan gue, misalnya seseorang yang seperti gue pergi ke mall, dengan berpakaian seadanya dan dengan rambut acak-acakan masuk ke sebuah toko, dan berusaha untuk memilih sesuatu untuk di beli, mulai ada pandangan-pandangan lain dari mata para pramuniaga , nih orang mau nyolong apa ngga nih? atau paling dia nanya-nanya doang, tak seperti beberapa orang yang di sambut hangat dengan senyuman dan ramah tamah serta kesopanan. ini murni adalah diskriminasi, karena sang pramuniaga bertingkah aneh sama gue , maka gue pergi dan ga jadi nyopet disitu. hahaha

tapi harusnya ini jadi hal yang harus kita pelajari, pola pikir manusia yang seperti ini adalah pola pikir yang sempit, dan bisa berpengaruh pada banyak hal, terbiasa mengelompokan sesuatu yang sama, dan memisahkan sesuatu yang berbeda, lebih menghargai yang bukan indonesia daripada orang indonesia sendiri, misalnya aja nanya alamat, saat lu tiba-tiba berhenti di jalan untuk menanyakan alamat sama seorang perempuan di pinggir jalan, dia akan ragu untuk menjawab atau bahkan dia akan berlalu dan tidak menjawab pertanyaan kita, tapi jika ada orang bule yang nanya alamat apa yang akan terjadi? dengan kemampuan bahasa inggris yang ngga banget dia akan berusaha untuk mengerti dan walaupun dia ga ngerti dia bakal senyum-senyum ga jelas atau ketawa-ketawa bahagia sambil resah-resah malu di tanya sama cowo bule yang padahal cuma nanya alamat. 

padahal tak selamanya bule itu baik, tak selamanya bule itu kaya , tak selamanya bule itu cinta indonesia, tak selamanya deket itu pacaran, tak selamanya baik itu dia mau, tak selamanya lo kegeeran itu dia php, dan tak selamanya jagung itu di rebus, nyatanya hari ini dibakar, harganya cuma seribu, gitu kalo kata sule.

bangsa indonesia baik-baik kalo kata orang bule, tapi buat gue baiknya pake syarat dan ketentuan berlaku, kalo lu bule atau bukan orang indonesia mereka akan baik. jadi apa gunanya mencintai apa yang tidak mencintai kita? mencintai indonesia tapi indonesia ga mencintai kita,  padahal tanpa sadar bangsa asing juga mencintai kita pake syarat, katanya " indonesia gue cinta lo , tapi bagi dikit ya emas, ikan, minyak, kayu, SDM,SDA", tanpa sadar yang kita agungkan menunggu mendapatkan upeti.
 memang ga setiap orang asing seperti itu, dan itu bukan salah mereka karena kita yang ga cinta tanah air, kita udah punya tanah sama air, tapi kita ga punya bibit tanaman yang bisa menumbuhkan rasa. rasa persatuan, yang kita punya cuma ego masing-masing untuk maju masing-masing.
buat gue SUKU,AGAMA,dan  RAS gua adalah  INDONESIA.
sengaja gue bold underline biar keren ajah...

mulailah untuk menghargai bangsa sendiri, kalo kita ga bisa hargain bangsa sendiri gimana bangsa lain akan menghargai bangsa kita, toh orang di dalamnya juga ga menghargai tempat mereka tinggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar