Sabtu, 22 Agustus 2015

Tak akan pernah bisa kau lihat

mengamatimu dari kejauhan
melihat senyummu menghibur lara
entah apakah aku akan terus seperti ini
menanti datangnya petang menunggu sore berakhir
menunggu dalam remang petang
atau melihat dari gelapnya pekat malam
aku dan segala nada yang terlantun
aku dan segala aksara yang kututur
aku dan penantian akan damai.
damai yang tumbuh di relung jiwa
damai yang hidup pada keselarasan hati
damai melihatmu tanpa kau tahu.
hingga tiba waktunya
aku akan tetap seperti ini
jarak yang kau buat menyulitkanku
rintangan yang kau rancang menjatuhkanku
namun itu tak seberapa di banding hiraumu pada usahaku.
aku jatuh dan terpuruk, mendapati sikapmu
aku hanya aku
yang walaupun mentari kan terbit dari barat
takkan kau hiraukan
takkan kau tanggapi.


untuk malaikat yang telah mencuri hatiku.