Rabu, 13 Mei 2020

Jadi musisi bisa hidup kok

Berbekal suara pas-pasan dalam tubuh dan jiwa raga ini, gue jadi penyanyi. 
Menyanyikan lagu di kafe, wedding, gathering, spooring, balancing sampe juling, bikin gua mendapatkan pemasukan untuk bisa menyambung hidup gue belakangan ini, maksud gw sebelum corona ya!!!... Corona anjing lahhh!

Btw uda lama gue ga nulis di blog gw ini, semenjak hidup gw di iringi dengan berbagai hiruk pikuk kesibukan gw menjadi seniman. Iya, seniman. Jadi penyanyi manggung di kafe, bar, wedding, gathering dan sebagainya. 

Kalo ada yang bilang, ahhh elu jadi penyanyi gimana hidupnya malem, ga ada jenjang karirnya , mending gue kerja di kantor jadi staff , ada jenjang karirnya ada bonusnya, ada ada aja mulutmu nak. Kalo mau tau berapa penghasilan musisi yang lumayan di jakarta city that never sleep itu sbnernya cukup menjanjikan. 
Nih gw jabarin beberapa keuntungannya,

Pertama kerja kita ga selama kerja kantoran 8 jam di kantor, blom ada yang wajib lembur dkk, dsb, paling dalam satu kali perform kita cuma ngabisin 2-3 jam. 
Kedua, di bayar sesuai. Yah kalo misalnya tiap hari kita nyanyi reguler 1 tempat senin sampai jumat yah kira2 penghasilan mungkin sama kaya manager kalian di kantor. 
Ketiga kami ga dapet bonus mungkin tapi ada yang namanya event, kerjaan di luar regulee job kita sekali event harganya beragam, bisa 25% umr, atau bahkan 50% jakarta. 
Mayan kan jadi musisi. 

Tapi sebenernya banyak juga kekurangan jadi musisi, selain tubuh bekerja saat malam gara2 perform di bar pasti malem sampe pagi. Ada lagi beberapa hal yang bisa kalian pikirin kalo mau jadi musisi. 

Pertama, bener jenjang karirnya itu terlalu bebas. Kalo jadi musisi yang berkarya pun kemungkinannya ada dua. Bikin lagu terkenal banget atau bikin lagu malah ga terkenal duit abis buat recording. 
Kedua, ga punya uang pasti tiap bulan, ga jarang band itu main di suatu tempat bertahan paling 3-6 bulan, kadang ada juga sebulan kelar, tergantung kebijakan tempatnya. Jadi bisa aja bulan ini kalian main sampe bego tiap hari untuk mengumpulkan pundi-pundi tapi bulan depannya kalian kosong sama sekali. Makanya kayanya musisi harus pinter nabung deh. 
Ketiga, social judgement yang entah dari keluarga lu kaya tante lu, om lu, atau bahkan dr orangtua sendiri.

Emang bener sih musisi menurut gue harus berkarya. Gue percaya setiap karya punya pendengarnya masing-masing. Untuk itu gw bikin satu band sama gitaris yang bisa bareng reguleran ama gw. Berangkat dari perbincangan gue bedua ama gitaris gw ini si @bang.kingkong gue ama dia mau punya sarana buat berkarya, pake lagu yang kita bikin sama2. Mungkin nanti gw ceritain kisah2 dari lagu yang kita buat. 
Btw kalo ada yg mau nonton ada salah satu lagu yg uda kita masukin ke youtube, nih linknya gue kasih 
Liat aje kalo mau. 

Btw soal musisi dan pekerja kantoran itu cuma opini gue, yang kita jalanin kan beda2 jalannya. Gue tetep respect sama pilihan apapun di hidup kalian, hidup yang penting bahagia jalanin apa yang kalian mau usahakan yang kalian mimpikan sebisanya. 

Jangan berenti. Setiap tujuan yang mau kita ambil, jalannya berat tapi pas kita uda sampe disana pasti kita bahagia. Tapi kalaupun itu bukan jalannya bukan berarti kita diam dan ga cari jalan lain dong. 
Okey guys. Udah dulu gue pegel nulis di hape. 

Peace, love, and semangaaattt... 

Rabu, 16 November 2016

KATA BAPAKNYA RADITYA DIKA

Lagi-lagi mungkin banyak orang yang bilang kalo orang kaya raditya dika mungkin hanya indola remaja labil dan masih ngga ngerti soal hidup, tapi gue adalah seorang lelaki dewasa brewokan yang masih nonton vlognya raditya dika di youtube dan selalu ngikutin perjalanannya, hari ini si bang dika ini, upload video tentang 5 quotes yang paling berarti buat hidup dia, dan salah satunya adalah yang bikin gw tertegun dan bikin gw sadar akan apa yang terjadi di hidup gue belakangan ini. qoutes ini katanya di kasih tau sama bokapnya katanya gini " do what you do best, and money will come by it self".dari kata-kata itu gue mikir, mikir keras sampe mimisan, kenapa?, gue ceritain kenapa.

gue adalah seorang penyanyi yang dulu ngomong kaya gini " musik itu dateng dari dalam diri kita, uang ga bisa mempengaruhi keinginan gue untuk bermusik". sejak saat itu gue mulai sering main dan bikin project sama satu band bernama lugu, dan entah kenapa saat nyanyi sama lugu gue ngerasa keinginan untuk bermusik gue tersalurkan, dengan kita bikin singel judulnya diam-diam dan dapet respon positif juga dari orang-orang di sekitar gue, saat itu mungkin gue yang masih keras kepala mikir, gue bikin lagu-lagu begini ga bisa dapet duit dengan cepet, lalu entah bagaimana ceritanya banyaklah tawaran-twaran dari orang di sekitar gue untuk nyanyi, entah main akustik atau nyanyi di wedding, dengan begitu gue mulai banyak dapet pemasukan dari nyanyi-nyanyi di luar lugu, dan mungkin disitu jiwa gue berubah, jiwa gue tidak lagi menjadi jiwa musisi yang dulu yang senang dan menikmati musik sebagai passion gue, tapi pikiran gue berubah menjadi pemikiran dimana musik adalah sarana untuk gue mencari uang, gue yang penting bisa nyanyiin lagu yang di harapkan sama suatu band atau suatu kontrak, pemikiran gue adalah yaudalah gue nyanyi sebisanya aja yang penting di bayar, lumayan emang tapi ternyata membatin juga.

sampe gue akhirnya kmaren main lagi sama lugu di suatu acara kampus, ga nyangka ketika naik dan nyanyiin lagu kita yang mereka request, ternyata banyak yang udah afal lagunya, man gue ga nyangka bisa sebahagia itu ketika orang nyanyiin lagu yang kita buat, di panggung gue tutup mata  dan gemeteran, bahkan merinding denger orang nyanyiin lagu itu, kebahagiaan ternyata kita berkarya dan karya kita bisa di terima sama banyak orang, mereka nyanyiin dengan lantang lagu ini, damn i love it.

dan setelah manggung dan tadi pagi gue denger quotes dari bapaknya raditya dika, gue merasa tertampar, seni tidak lahir karena seseorang nyari uang, seni lahir dari kejujuran orang itu menuangkan karyanya yang ngga pernah nyangka kalo keresahan yang di tuangkan dari seninya akan menghasilkan uang, selama ini gue ga jujur sama seni, selama ini gue cuma jadi pelaku seni yang mencari materi, itu makanya mungkin gue belum sukses, tapi akhirnya gue belajar, kalo gue harus menuangkan seni itu dari hati, lakukan dengan baik apa yang gue mau, yaitu menjadi seorang musisi, karena ketika kita berikan yang terbaik melalui apa yang kita tekuni, then money will come by itself.

Minggu, 04 September 2016

PEMBICARAAN ANTARA HATI DAN OTAK

Seketika bersama turunnya hujan di malam hari, tanpa ragu air mata pun mengalir dari hati, mewakili segala perasaan dan kisah yang tak pernah terucap,kisah yang berlabuh pada hati yang salah, kisah yang berlabuh pada ketakutan, ketakutan untuk kembali terjatuh, aku lelah untuk terjatuh lagi dan lagi dan lagi. meski mungkin kali ini berbeda, ya- berbeda, sungguh berbeda dari kisah sebelumnya, kali ini aku terlalu terjatuh ke dalam jerat kenyamanan, jerat cinta yang mengurung semakin dalam dan semakin dalam lagi, yang semakin berusaha aku keluar dari dalamnya semakin aku terjerat dan terikat dalam simpul yang mengikat kedua tangan dan kakiku, tali yang menjerat seakan tidak ingin lepas, meski aku berontak untuk keluar dari perasaan ini, dan aku tahu bila  jerat ini akan membawaku bersama dengan segalanya ke dalam dasar palung di tengah samudera yang entah dimana?

inilah perasaan ketika seorang insan mencinta dan berusaha menerima apapun yang akan terjadi, setidaknya perasaan sudah tersampaikan, begitu katanya sembari menepis hujan di pipinya, sakit dan rapuh, ketika perasaan harus di tahan, ia mungkin tidak berusaha karena takut , karena takut akan sakit, sungguh pengecut bodoh, mencintai tanpa memiliki adalah omong kosong, mengapa engkau bertahan dalam posisi seperti ini? mana jiwa acuhmu, yang tidak memperdulikan hanya seorang perempuan yang baru engkau kenal,mana jiwa pria brengsekmu? bukankah kau hanya seorang pria brengsek yang tak memperdulikan perasaan wanita? mengapa engkau kini begitu rapuh, apa sinarnya dalam gelapmu terlalu terang hingga menerangi seluruh sisi gelapmu? apakah setakut ini dirimu hanya pada sepenggal kisah?

aku takut, aku takut ketika harus kehilangan lagi, dan sejujurnya aku tak tahu aku harus menjadi seperti apa? aku hanya terlalu bersyukur telah menemukan sebaris kisah pada rumitnya tulisan dalam hidupku, sebaris kisah yang terlalu berarti untuk tidak di baca berulang- ulang, aku tkkan bosan membacanya berulang-ulang, atau menulisanya berulang kali, kelabu memang ketika manusia berharap pada sesuatu yang tak pasti, terluka memang ketika kita mencinta namun tak tahu apa perasaannya padaku, aku terlalu takut untuk berharap akan hal lain, karena aku lebih bahagia hidup seperti ini setidaknya ia takkan pergi dari hidup ini, karena terlalu banyak luka yang di buat lembaran-lembaran lain pada hati ini, aku takkan pernah mau kehilangan cahaya, engkau adalah cahaya yang akan selalu menerangi gelapku, meski aku takkan pernah menggapaimu, setidaknya setiap malam engkau datang menerangi ku dan tak pernah lelah setiap harinya di kala matahari terbenam, menampakan dirimu menerangi kegelapan ini.

Senin, 22 Agustus 2016

LAGI-LAGI PERBEDAAN

manusia sejak di lahirkan sudah mulai di kelompokan, laki-laki atau perempuan, hitam atau putih, rambut lurus atau keriting, tinggi atau pendek, gemuk atau kurus, tapi perbedaan yang Tuhan buat telah disalahgunakan  oleh kesombongan manusia, bagi manusia perbedaan adalah sarana untuk menunjukan mana yang lebih baik, bagi orang kulit putih, kulit putihlah yang lebih indah, bagi orang kulit hitam mungkin kulit hitam yang lebih indah, mengapa tidak keduanya menghargai keputusan masing-masing dan menganggap, yaudah sama-sama bagus tapi beda pandangan. 

mungkin kebanyakan orang menganggap hal ini sepele, tapi engga buat gue, karena hal inilah yang memecah persatuan, kenapa begitu, karena kita jadi menganggap kalo perbedaan adalah hal yang salah, kita menganggap kelompok tertentu tidak lebih baik dari kita, kita menganggap sesuatu yang berbeda adalah sesuatu yang salah, manusia bukan uang lembar, yang di identifikasi dari warna dan jumlah angka 0-nya, semakin banyak angka 0 semakin besar dan semakin berguna, manusia adalah ciptaan yang sama di mata TUHAN, jangan tanya TUHAN yang mana, karena kemampuan berpikir manusia belum bisa melampaui KEILAHIAN TUHAN, jangan seakan mengetahui apa yang TUHAN mau, karena bisa saja apa yang menurut kita adalah keinginan TUHAN, justru adalah keinginan kita sendiri.

perbedaan gue gambarkan kaya kita beli es krim yang pake topping, semakin banyak pilihan toppingnya, semakin kaya juga citarasanya, dan eskrim ini akan lebih nikmat ketika kit nikmati dengan berbagai topping, atau bayangkan kita masak rendang cuma pake santen, dan tanpa campuran berbagai bumbu lainnya,apa enak kalo gitu? perbedaan dan keberagaman adalah karya TUHAN yang paling hebat, apalah kita manusia yang hanya bagian dari keberagaman mau lebih hebat dari keberagaman lainnya?  pertanyaannya adalah bagaimana bersatu dalam perbedaan?

misalnya bersatu dalam perbedaan, bagaimana kita bersatu dalam perbedaan di negara yang masih bodoh ini? gue ga tau agama mana yang akan ngajarin umatnya untuk tidak mengasihi orang lain? agama mana yang mengajarkan untuk berbuat dosa?, sepertinya ga ada deh, ada hal-hal yang perlu di perbaiki di negara ini, salah satunya menyelaraskan perbedaan, menurut gue gapapa nyampur garam sama lada, karena itu bikin masakan lebih enak, gapapa ada dua agama bersatu dan keduanya saling mempertahankan rasa khasnya, menurut gue ini akan bikin taste yang beda, ini akan bikin sesuatu yang baru, bukan agama yang baru yang menggabungkan kedua agama, tapi keduanya berjalan berdampingan dengan rasa masing-masing, tapi saling menghargai perasaan masing-masing, menghargai cita rasa masing-masing, perbedaan bukan hal  yang harus kita hindari, tapi kita maknai, mengapa ada perbedaan, mengapa TUHAN disampaikan melalui bahasa yang berbeda, pemimpin yang berbeda, melalui cara yang berbeda, yang gue lihat adalah TUHAN terlalu baik sama umatnya, bahkan untuk menyembah TUHAN kita disuguhi dengan berbagai rasa, tergantung yang mana yang sesuai dengan selera, ini sepertinya arti KETUHANAN YANG MAHA ESA, kesampingkan pola pikir sok tahu yang menganggap manusia tahu soal agama, karena TUHAN tak bisa di pelajari, IA hadir dalam perjumpaan secara rohani, perjumpaan yang membuat kita dapat berkomunikasi dengan ILAHI, dan tidak semua manusia memakai cara yang sama,

so please indonesia, buka kepalamu dana buka hatimu dengan adanya perbedaan, jangan mengkotakan segala sesuatu dengan label tertentu, tapi jadilah satu dalam keberagaman.
maka gue yakin, bangsa ini akan maju dan berkembang.

Jumat, 17 Juni 2016

RESPONDING DIFFERENCES

MENANGGAPI PERBEDAAN

Agak sedikit tertarik sama youtube account prince Ea, please check buat kalian yang masih belum bisa menerima sebuah perbedaan, gw tersentuh sama kata-kata rap yang dia buat, bener- bener nyentuh, bahwa kita sebagai manusia entah dari kapan membuat perbedaan, kita membuat pengelompokan, atau dia nyebutnya "label", tanpa kita dunia ini di batasi sama hal-hal label.
dari hal ini gw melihat bahwa kayanya karena manusia  menggunakan inderanya makanya terjadi seperti ini  , misalnya indera pengelihatan kaya mata, kita bisa gunain indera pengelihatan untuk mebedakan mana buah yang segar dan mana buah yang busuk, mengelompokan mana anggur merah dan anggur putih, tapi kawan, men , broh , sis , suz, it's not how you treat human beings, hal ini di mulai dari sifat manusia yang sotau dan mulai menamai benda-benda di sekitarnya contohnya air yang jatuh dari langit di sebut hujan, dan bola cahaya pada siang hari di sebut matahari, sampai akhirnya manusia mengenal dan menamai warna, dan disinilah mulai terjadi yang namanya penggolongan manusia berdasarkan warna kulit, hitam, putih, kuning langsat, coklat , keju , kacang , wijen dan sebagainya udah kaya martabak, ga cuma berhenti disitu, ada lagi yang namanya penggolongan berdasarkan ras, misalnya eropa, asia, america, afrika, ataunya ga usah jauh-jauh,di indonesia itu banyak banget sukunya dan rasnya, dari jawa, bali , ambon, papua,batak,manado, shitsu, golden, pug, sampe puddle. dan ini baru aspek ada satu aspek penting banget yaitu pengelompokan agama, agak berat ini pembahasan gw kali ini, ngomong soal agam ngomong soal kepercayaan,  ini yang paling gw benci kalo ngomongin agama dan banyak orang yang berlagak sotau tentang agama, men i'm pretty sure, apapun agama yang kalian banggakan dan elu-elukan cuma kalo perilaku kita lebih hina daripada orang yang tanpa agama percuma saja..... berlayar kalau kau takut gelombang *malahNyanyi*
nah dari beragam perbedaan ini kita bisa menilai dan melihat,tingkat intelegensi seseorang dari cara dia menyikapi menyikapi perbedaan, karena yang bego  ga mungkin paham kalo kita  itu emang di ciptakan beragam,contohnya di agama, surga ada di agama apa? dan Tuhan itu ada di agama apa? buat kalian yang masih belum paham, Agama itu ada setelah manusia  sudah ada terlebih dahulu, Agama ada setelah manusia ada, gue bukan orang atheis atau gimana, cuma gue lebih menghargai, menghargai bahwa setiap agama punya caranya masing-masing untuk menuju keselamatannya masing2, gw ga bilang surga itu kalo ikut  agama gw, atau surga itu ada di agama kalian, tapi surga itu dapat kita capai dengan kepercayaan masing-masing, kasarnya agama itu ibarat provider yang melalui perantaranya kita bisa berkomunikasi dengan sang pencipta, apapun agama yang bener pasti ga akan mengijinkan untuk membunuh, membedakan, mendzolimi, merendahkan , dan melukai orang lain kan? nah tapi ini kadang membuat gue yang menghargai agama lain kadang kesel, kesel banget sama sikap orang-orang indonesia yang sok religius yang ngga mau berdosa tapi ngomongin dan jelekin agama  lain, ya sama aja dosa, blom kemunafikannya, ini dosa plus plus. dosa banget ini mah,
 ini baru soal agama,  kmaren pas gw di kampus ada dosen gw yang tidak setuju dengan yang namanya pernikahan beda agama, karena katanya itu dosa, dan katanya itu melanggar aturan agama, gw agak sedikit kurang terima kalo misalnya seorang manusia membicarakan soal takdir dan bicara soal agama, kalo itu dosa kenapa mereka di pertemukan dan sampe mau nikah? kalo itu emang takdir dari yang kuasa gimana? manusia mau bilang itu dosa? trus berarti Tuhannya siapa? Tuhannya  itu Tuhan atau manusia yang menuhankan dirinya?

so im not black or white, im not christian or muslim, im not asian or western, im just a human beings that been live in this world and share everything with people around.